Senin, 05 Januari 2009

Gw Punya Allah

Gw punya Allah..

‘Mengapa dia berharap kepada selain Aku ketika dirinya sedang berada dalam kesulitan?
Padahal sesungguhnya kesulitan itu berada di tangan-Ku dan hanya Aku yang dapat menyingkirkannya.
Mengapa dia berharap kepada selain Aku dengan mengetuk pintu-pintu lain padahal pintu-pintu itu tertutup?
Padahal, hanya pintu-Ku yang terbuka bagi siapa pun yang berdoa memohon pertolongan dari-Ku... (hadist qudsi)’

La tahzan ya khumaira, Allah sayarchoudouki
Jangan bersedih wahai yang kemerah-merahan, Allah akan menunjukkan jalanNya

Siapa yang tahu rahasia Allah? Dulu-dulu, gw pengen banget punya kemampuan, buat ngintip buku kehidupan gw. Bakal ngapain gw lima tahun kedepan, sebulan kedepan, atau besok. Tp sebagai manusia, gw diharuskan untuk meyakini, bahwa apapun rencana Tuhan, setiap kesukaran selalu ada kemudahan, dan datengnya berbarengan. (Al Insyirah ayat 6 dan 7 : “Sesungguhnya sesudah kesukaran itu ada kemudahan, dan sesungguhnya sesudah kesukaran itu ada kemudahan”.)

Tapi yang namanya manusia, putus asa dan sedih yang berlebihan sering mendominasi perasaan, ketimbang percaya rencanaNya akan berakhir indah, atau bersyukur atas kemudahan yang kadang tak tampak karena terlampau berduka. Duh, teorinya emang gampang banget! Tapi prakteknya…? Tetep aja babak belur hati gw.

Kali ini, gw di ‘coba’ lagi. Mungkin gw di tes. Apa udah tahan banting atau belon. Gw ngga tahu, lulus atau ngga tes ini. Diawal-awal cobaan, gw bahkan sangat emosional. Gw ngga yakin ada sebuah kebaikan dibalik cobaan ini. Gw merasa menjadi org yang paling malang seduni. Padahal gw tahu, Allah ngga pernah punya rencana buruk buat hambaNya. Astagfurullah… “Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu.”(Al Qur’an, S 1:185).


Tahu, nggak? Begitu besar makna ayat itu, sehingga Allah perlu mengulangnya dua kali. Intinya sih, agar kita jangan putus asa, trs tetap berusaha semaksimal mungkin mencari jalan keluar dari berbagai kesulitan yang dihadapi, dengan keyakinan akan datang kemudahan di satu saat nanti. Trus, kita diharuskan untuk selalu berprasangka baik (ber-khusnuzhan) dalam menerima seberapapun besar kesukaran yang kita hadapi.

Nah, gw? Yang ada malah mellow, yellow, jellow tak menentu. Bener2 gw terlalu bodoh, buat meyakini makna sebenarnya terjadi di balik sebuah kesukaran ? “Kemudian jika kamu tidak menyukai mereka (maka bersabarlah), karena mungkin kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak ". (An-Nisa ayat 19)

Sms dari seorang sahabat, membuat gw tertegun. Sebagai org yang lagi duka nestapa bermuram durja (caela…lebay!), gw selalu ingin mendengar kata-kata penghiburan. Tp sahabat gw ini sangat realistis. Dan gw berhenti mengasihani diri sendiri lagi. Gw yakin gw ngga sendiri. Gw punya Allah…

Tidak ada komentar: