I may never understand why.
I may never prove what I know to be true,
but I know that I still have to try.
-----
Move on, be brave! Don’t weep at my grave!
because I’m no longer here.
But please never let your memory of me disappear.
Kamis, 08 Januari 2009
Ketika Tuhan Menyulam Kehidupan Gw
Gw pernah mikir. Tuhan tengah bercanda dengan kehidupan gw. Tuhan tengah menguji ‘urat geli’ gw dalam menyikapi masalah. Duh, rasanya baru kemarin gw menyusut airmata. Tapi, hari ini gw belajar bersyukur dengan apa yang ada. Segala yang gw punya sekarang, dan yang akan datang, karena Tuhan sayang gw.
Gw juga belajar meyakini ngga ada yang ngga bisa dihadapi. Gw ngga perlu orang lain buat menawarkan duka gw. Cukuplah Tuhan. “Katakanlah: "Cukuplah Allah bagiku." Kepada- Nyalah bertawakkal orang-orang yang berserah diri." (QS. Az Zumar: 38).
Seperti yang temen2 gw bilang. Tuhan tengah menyulam kehidupan gw. Dari sini. Dari bawah sini, gw belum liat gambaran jelasnya. Masih benang kusut. Mungkin nanti, setelah semua terpolakan dengan baik. Gw bakal liat taman bunga, pantai indah, biru langit atau pegunungan hijau. Gw Cuma perlu bersabar, untuk melihat pelangi sehabis hujan.
Ternyata, sabar itu ngga mudah. Putus asa, resah dan ketidakpercayaan kerap menggerogoti keyakinan gw. Gw tergoda untuk berkeluh kesah, meratapi nasib dan mengasihani diri sendiri. Gw tergoda untuk mencari pembenaran, yang kadang menyesatkan.
Sehabis sholat kemarin, gw bener2 di kasih liat sama Tuhan. Bahwa Dia yang paling berkuasa terhadap hati manusia. Allah maha penggerak hati manusia. Apapun yang Dia inginkan terjadi, maka terjadilah. Hidup gw, bukan hanya di lingkaran ini aja. Masih banyak yang tidak seberuntung gw.
Gw ngga perlu bersedih dengan apa yang hilang di hidup gw. Gw hanya perlu percaya, Allah bakal mengganti yang hilang dengan yang lebih baik. Gw hanya perlu percaya, Allah ngga akan membiarkan gw tergagap menggapai2 dalam kemalangan. Uluran tanganNya, masih ada buat gw. Bahwa Dia tidak Tidur, dan tahu gw berserah kepadaNya.
Gw Cuma harus bersabar. Menanti sulaman kehidupan gw, yang telah Tuhan rencanakan, dan pasti hasilnya indah. Amien.
Gw juga belajar meyakini ngga ada yang ngga bisa dihadapi. Gw ngga perlu orang lain buat menawarkan duka gw. Cukuplah Tuhan. “Katakanlah: "Cukuplah Allah bagiku." Kepada- Nyalah bertawakkal orang-orang yang berserah diri." (QS. Az Zumar: 38).
Seperti yang temen2 gw bilang. Tuhan tengah menyulam kehidupan gw. Dari sini. Dari bawah sini, gw belum liat gambaran jelasnya. Masih benang kusut. Mungkin nanti, setelah semua terpolakan dengan baik. Gw bakal liat taman bunga, pantai indah, biru langit atau pegunungan hijau. Gw Cuma perlu bersabar, untuk melihat pelangi sehabis hujan.
Ternyata, sabar itu ngga mudah. Putus asa, resah dan ketidakpercayaan kerap menggerogoti keyakinan gw. Gw tergoda untuk berkeluh kesah, meratapi nasib dan mengasihani diri sendiri. Gw tergoda untuk mencari pembenaran, yang kadang menyesatkan.
Sehabis sholat kemarin, gw bener2 di kasih liat sama Tuhan. Bahwa Dia yang paling berkuasa terhadap hati manusia. Allah maha penggerak hati manusia. Apapun yang Dia inginkan terjadi, maka terjadilah. Hidup gw, bukan hanya di lingkaran ini aja. Masih banyak yang tidak seberuntung gw.
Gw ngga perlu bersedih dengan apa yang hilang di hidup gw. Gw hanya perlu percaya, Allah bakal mengganti yang hilang dengan yang lebih baik. Gw hanya perlu percaya, Allah ngga akan membiarkan gw tergagap menggapai2 dalam kemalangan. Uluran tanganNya, masih ada buat gw. Bahwa Dia tidak Tidur, dan tahu gw berserah kepadaNya.
Gw Cuma harus bersabar. Menanti sulaman kehidupan gw, yang telah Tuhan rencanakan, dan pasti hasilnya indah. Amien.
Senin, 05 Januari 2009
Gw Punya Allah
Gw punya Allah..
‘Mengapa dia berharap kepada selain Aku ketika dirinya sedang berada dalam kesulitan?
Padahal sesungguhnya kesulitan itu berada di tangan-Ku dan hanya Aku yang dapat menyingkirkannya.
Mengapa dia berharap kepada selain Aku dengan mengetuk pintu-pintu lain padahal pintu-pintu itu tertutup?
Padahal, hanya pintu-Ku yang terbuka bagi siapa pun yang berdoa memohon pertolongan dari-Ku... (hadist qudsi)’
La tahzan ya khumaira, Allah sayarchoudouki
Jangan bersedih wahai yang kemerah-merahan, Allah akan menunjukkan jalanNya
Siapa yang tahu rahasia Allah? Dulu-dulu, gw pengen banget punya kemampuan, buat ngintip buku kehidupan gw. Bakal ngapain gw lima tahun kedepan, sebulan kedepan, atau besok. Tp sebagai manusia, gw diharuskan untuk meyakini, bahwa apapun rencana Tuhan, setiap kesukaran selalu ada kemudahan, dan datengnya berbarengan. (Al Insyirah ayat 6 dan 7 : “Sesungguhnya sesudah kesukaran itu ada kemudahan, dan sesungguhnya sesudah kesukaran itu ada kemudahan”.)
Tapi yang namanya manusia, putus asa dan sedih yang berlebihan sering mendominasi perasaan, ketimbang percaya rencanaNya akan berakhir indah, atau bersyukur atas kemudahan yang kadang tak tampak karena terlampau berduka. Duh, teorinya emang gampang banget! Tapi prakteknya…? Tetep aja babak belur hati gw.
Kali ini, gw di ‘coba’ lagi. Mungkin gw di tes. Apa udah tahan banting atau belon. Gw ngga tahu, lulus atau ngga tes ini. Diawal-awal cobaan, gw bahkan sangat emosional. Gw ngga yakin ada sebuah kebaikan dibalik cobaan ini. Gw merasa menjadi org yang paling malang seduni. Padahal gw tahu, Allah ngga pernah punya rencana buruk buat hambaNya. Astagfurullah… “Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu.”(Al Qur’an, S 1:185).
Tahu, nggak? Begitu besar makna ayat itu, sehingga Allah perlu mengulangnya dua kali. Intinya sih, agar kita jangan putus asa, trs tetap berusaha semaksimal mungkin mencari jalan keluar dari berbagai kesulitan yang dihadapi, dengan keyakinan akan datang kemudahan di satu saat nanti. Trus, kita diharuskan untuk selalu berprasangka baik (ber-khusnuzhan) dalam menerima seberapapun besar kesukaran yang kita hadapi.
Nah, gw? Yang ada malah mellow, yellow, jellow tak menentu. Bener2 gw terlalu bodoh, buat meyakini makna sebenarnya terjadi di balik sebuah kesukaran ? “Kemudian jika kamu tidak menyukai mereka (maka bersabarlah), karena mungkin kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak ". (An-Nisa ayat 19)
Sms dari seorang sahabat, membuat gw tertegun. Sebagai org yang lagi duka nestapa bermuram durja (caela…lebay!), gw selalu ingin mendengar kata-kata penghiburan. Tp sahabat gw ini sangat realistis. Dan gw berhenti mengasihani diri sendiri lagi. Gw yakin gw ngga sendiri. Gw punya Allah…
‘Mengapa dia berharap kepada selain Aku ketika dirinya sedang berada dalam kesulitan?
Padahal sesungguhnya kesulitan itu berada di tangan-Ku dan hanya Aku yang dapat menyingkirkannya.
Mengapa dia berharap kepada selain Aku dengan mengetuk pintu-pintu lain padahal pintu-pintu itu tertutup?
Padahal, hanya pintu-Ku yang terbuka bagi siapa pun yang berdoa memohon pertolongan dari-Ku... (hadist qudsi)’
La tahzan ya khumaira, Allah sayarchoudouki
Jangan bersedih wahai yang kemerah-merahan, Allah akan menunjukkan jalanNya
Siapa yang tahu rahasia Allah? Dulu-dulu, gw pengen banget punya kemampuan, buat ngintip buku kehidupan gw. Bakal ngapain gw lima tahun kedepan, sebulan kedepan, atau besok. Tp sebagai manusia, gw diharuskan untuk meyakini, bahwa apapun rencana Tuhan, setiap kesukaran selalu ada kemudahan, dan datengnya berbarengan. (Al Insyirah ayat 6 dan 7 : “Sesungguhnya sesudah kesukaran itu ada kemudahan, dan sesungguhnya sesudah kesukaran itu ada kemudahan”.)
Tapi yang namanya manusia, putus asa dan sedih yang berlebihan sering mendominasi perasaan, ketimbang percaya rencanaNya akan berakhir indah, atau bersyukur atas kemudahan yang kadang tak tampak karena terlampau berduka. Duh, teorinya emang gampang banget! Tapi prakteknya…? Tetep aja babak belur hati gw.
Kali ini, gw di ‘coba’ lagi. Mungkin gw di tes. Apa udah tahan banting atau belon. Gw ngga tahu, lulus atau ngga tes ini. Diawal-awal cobaan, gw bahkan sangat emosional. Gw ngga yakin ada sebuah kebaikan dibalik cobaan ini. Gw merasa menjadi org yang paling malang seduni. Padahal gw tahu, Allah ngga pernah punya rencana buruk buat hambaNya. Astagfurullah… “Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu.”(Al Qur’an, S 1:185).
Tahu, nggak? Begitu besar makna ayat itu, sehingga Allah perlu mengulangnya dua kali. Intinya sih, agar kita jangan putus asa, trs tetap berusaha semaksimal mungkin mencari jalan keluar dari berbagai kesulitan yang dihadapi, dengan keyakinan akan datang kemudahan di satu saat nanti. Trus, kita diharuskan untuk selalu berprasangka baik (ber-khusnuzhan) dalam menerima seberapapun besar kesukaran yang kita hadapi.
Nah, gw? Yang ada malah mellow, yellow, jellow tak menentu. Bener2 gw terlalu bodoh, buat meyakini makna sebenarnya terjadi di balik sebuah kesukaran ? “Kemudian jika kamu tidak menyukai mereka (maka bersabarlah), karena mungkin kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak ". (An-Nisa ayat 19)
Sms dari seorang sahabat, membuat gw tertegun. Sebagai org yang lagi duka nestapa bermuram durja (caela…lebay!), gw selalu ingin mendengar kata-kata penghiburan. Tp sahabat gw ini sangat realistis. Dan gw berhenti mengasihani diri sendiri lagi. Gw yakin gw ngga sendiri. Gw punya Allah…
Langganan:
Postingan (Atom)